Ragam Berita
Jakarta, 16 April 2021 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat pembiayaan otomotif. Salah satu upayanya untuk menguatkan penetrasi adalah lewat ajang Indonesia International Motor Show Hybrid (IIMS) 2021 yang digelar di JI Expo Kemayoran pada 15 – 25 April 2021.
Pada IIMS 2021, BSI menawarkan berbagai promo menarik bagi pengunjung yang membeli kendaraan melalui pembiayaan BSI Oto, seperti bebas PPnBM, bebas uang muka, bebas biaya provisi dan bebas biaya administrasi 75%.
Menurut Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia Kokok Alun Akbar, partisipasi BSI dalam IIMS Hybrid 2021 ini, diharapkan juga dapat membantu membangkitkan sektor industri otomotif, seiring dengan relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pembiayaan BSI Oto merupakan salah satu energi baru yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memiliki kendaraan dengan harga special yang ditawarkan," kata Kokok Alun Akbar.
Pembiayaan BSI Oto, lanjuy Kokok Alun, diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk memiliki kendaraan sesuai prinsip syariah, serta mendorong pertumbuhan industri manufaktur dan otomotif nasional.
BSI Oto merupakan salah satu layanan Bank Syariah Indonesia untuk pembelian sepeda motor maupun mobil dengan akad murabahah atau jual beli dengan prinsip syariah. BSI menawarkan berbagai macam promo dengan margin ringan mulai setara 2,98 persen flat dan jangka waktu pembiayaan hingga tujuh tahun.
Selain lewat IIMS Hybrid 2021, Bank Syariah Indonesia menawarkan program BSI Oto Special 2021 berlaku selama 3 Maret – 30 Juni 2021. Program ini memudahkan masyarakat mendapatkan pembiayaan otomotif dengan menawarkan proses pengajuan cepat dan mudah, bebas biaya appraisal, uang muka atau uang muka (down payment, DP) nol persen, serta bebas PPnBM (untuk kendaraan di bawah 1.500 cc).
Promo ini berlaku di seluruh Kantor Bank Syariah Indonesia dan telah bekerja sama dengan lebih dari 13 ribu dealer resmi yang telah menjangkau seluruh wilayah dari Aceh hingga Papua.
Kokok Alun menambahkan, upaya BSI untuk menggencarkan pembiayaan oto, sejalan dengan arahan Presiden RI yang ingin industri otomotif Indonesia segera bangkit setelah diterpa pandemi Covid-19. (nck)
MALANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut buruknya struktur bangunan menjadi salah satu penyebab banyaknya rumah dan bangunan yang rusak saat Gempa Malang 6,1 M.
Seperti diketahui, Gempa Bumi bermagnitudo 6,1 mengguncang Malang, Jawa Timur dan sekitarnya pada Sabtu (10 April 2021) lalu. Musibah tersebut berdampak pada 15 kabupaten/kota di Jawa Timur, mulai dari Probolinggo hingga Ponorogo yang menyebabkan ribuan rumah dan ratusan fasilitas umum rusak
Menurut Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (12/4) sebanyak 179 fasilitas umum rusak karena gempa bumi. Bencana itu juga mengakibatkan 1.361 rumah rusak ringan, 845 rumah rusak sedang, dan 642 rumah rusak berat.
"Dari hasil survey dan evaluasi di lapangan banyak ditemukan struktur bangunan yang tidak memenuhi persyaratan tahan gempa. Mayoritas bangunan tidak menggunakan struktur kolom pada bagian sudutnya," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Malang, Rabu (14/4).
Penyebab Kedua, lanjut Dwikorita, adalah kondisi batuan/tanah setempat. Kerusakan banyak terjadi pada endapan alluvium dan endapan lahar gunung api.
Ketiga, kondisi topografi setempat yang berupa lereng lembah yang tersusun oleh tanah atau batuan dengan klasifikasi kerapatan tanah (densitas) sedang. Dan terakhir keempat, adalah jarak terhadap pusat gempa.
"Ini temuan hasil survey Makroseismik dan Mikroseismik BMKG di Malang, Blitar, dan Lumajang. Salah satu titiknya yaitu di Desa Sumber Tangkil dan Desa Jogomulyan Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa," ujarnya.
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa sebenarnya gempa tidak membunuh atau melukai. Justru, kata dia, bangunanlah yang melukai bahkan membunuh manusia. Maka dari itu, rumah atau bangunan perlu dipersiapkan dan direncanakan agar kuat dan tahan gempa.
"Potensi bahaya gempa bumi di Indonesia sangat besar, jadi harus diantisipasi dengan menerapkan building code dengan ketat dalam membangun struktur bangunan. Bangunan tahan gempa bumi wajib diberlakukan di daerah rawan gempa," tegasnya.
Sementara itu, Dwikorita menuturkan hasil survey yang dilakukan BMKG akan diserahkan kepada Pemda setempat sebagai bentuk peta mikrozonasi kerentanan gempabumi yang selanjutnya menjaadi dasar rekomendasi untuk rekonstruksi bangunan yg rusak/roboh agar dibangun pada zona dan standard bangunan yang tepat. (nck)
JAKARTA -- Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengapresiasi sejumlah kegiatan yang dilakukan masyarakat dengan mengindahkan protokol ketat keselamatan selama pandemi Covid-19. Secara khusus, Erick mencontohkan event Indonesia Basket League (IBL) 2021 yang dinilai sukses sebagai contoh bagaimana industri olahraga bisa tetap berputar tanpa melupakan unsur keselamatan selama pandemi.
IBL menggunakan sistem gelembung (bubble) yang mana sistem ini mencegah seluruh atlet dan segala perangkat yang terlibat dalam kompetisi berinteraksi dengan orang di luar gelembung. Seluruh pihak yang terlibat dalam IBL 2021 berada dalam satu wilayah di Cisarua yang diproteksi dari interaksi dengan orang di luar gelembung. Sistem ini dirancang untuk membatasi kontak dengan orang luar demi mencegah penebaran virus corona.
Kesuksesan pelaksanaan IBL secara industri olahraga maupun protokol kesehatan membuktikan bagaimana pemulihan kesehatan dan ekonomi dapat berlangsung seiring dan sejalan. "Kita dapat menjadikan kesuksesan seri pertama IBL sebagai bukti bagaimana pemulihan kesehatan dan ekonomi bisa berjalan dengan seiring. Kita bisa melihat, walau dengan sistem bubble, tidak mengurangi kualitas kompetisi dan mampu menghibur masyarakat. Dan syukur Alhamdulillah hal ini dibarengi dengan standar kesehatan dan keselamatan yang disiplin dan baik," ujar Ketua Pelaksana KPCPEN, Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Senin (12/4).
Erick pun berharap bahwa kesuksesan seri pertama IBL dapat menjadi awal kebangkitan industri secara umum, khususnya olahraga. Erick optimistis, dengan menyeimbangkan disiplin protokol kesehatan dan kepentingan olahraga, maka hal itu akan memberi dampak yang sangat besar bagi masyarakat. "Ekonomi akan terus berputar, di sisi lain atlet akan terus berkompetisi untuk meningkatkan kemampuan. Dan masyarakat akan tetap mendapatkan hiburan. Sehingga perlahan kita bersama dapat melalui pandemi dengan optimistis tanpa melupakan disiplin protokol kesehatan," kata Erick.
JAKARTA - Dampak dari Siklon Tropis Seroja telah mengakibatkan kerusakan berat dan kerugian material maupun immaterial yang luar biasa bagi masyarakat di sekitar Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemensos mengajak dunia usaha dan elemen masyarakat bahu membahu meringankan beban masyarakat terdampak bencana.
Luasnya skala bencana dan dampak yang ditimbulkannya, tentu saja membutuhkan perhatian dan kontribusi bersama semua elemen bangsa. Menteri Sosial Tri Rismaharini menghimbau semua elemen bangsa, termasuk dunia usaha, dan masyarakat luas untuk bersama-sama pemerintah dan instansi terkait, membantu meringankan beban penyintas bencana.
“Akibat banjir bandang dan longsor dampaknya luar biasa. Saya menghimbau dan mengajak semua elemen bangsa, termasuk dunia usaha, dan masyarakat luas bersama-sama membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak baik di NTT maupun di NTB,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangannya di hadapan media hari ini (07/04).
Dalam kesempatan tersebut, Mensos menerima kehadiran perwakilan dunia usaha yakni dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT), dan pendiri sekaligus CEO kitabisa.com Muhammad Alfatih Timur. Hadir pula Azevedo Andovireska Adikara da Lopez atau Andovi da Lopez seorang aktor, komedian dan YouTuber yang hadir bersama kakaknya, Jovial da Lopez. Juga tampak perwakilan kawin campur Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos menekankan, bencana alam di NTB dan NTT merupakan momen bagi semua elemen masyarakat dan para dermawan, untuk menunjukkan sikap solidaritas dan kesetiakawanan sosial. “Bencana skalanya luas dan banyak daerah terdampak. Mari kita berkerja sama, membantu saudara-saudara kita yang terimpa bencana,” kata Mensos.
Ia menyatakan, akan kembali ke NTT untuk terus memastikan -- terutama ke wilayah yang masih terisolir, terakses oleh bantuan. Saat ini, bantuan dari Kemensos sudah dalam posisi siap diterbangkan ke lokasi bencana. “Pake pesawat Hercules milik TNI. Jadi Kemensos memohon bantuan dari Bapak Panglima TNI untuk menerbangkan bantuan. Besok saya terbang jam 5 pagi,” katanya.
Dari kunjungannya pada Senin dan Selasa lalu, Mensos mencatat, bahwa kesiapan SDM dari Kemensos seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana) sudah cukup baik. Namun karena ada keterbatasan peralatan, makanan yang disiapkan untuk pengungsi tidak bervariasi dan makan waktu lama disiapkan.
“Di sana tidak ada kompor gas, misalnya. Jadi ya masaknya lama. Kita akan bawa kompor gas nanti. Selain itu, juga akan dibawa kering tempe, orek tempe, selain juga obat-obatan. Kami juga sedang mengusahakan alat berat,” katanya.
Mensos memaklumi adanya harapan agar bantuan lekas sampai. Pada prinsipnya, kata Mensos, bantuan dari Kemensos sudah siap disalurkan. Hanya saja karena bencana membuat akses transportasi terkendala cuaca. “Misalnya kemarin bantuan dari Maumere, mau nyeberang ke Odonara. Tapi karena cuaca ngga bagus, ya ngga bisa. Tapi untuk saya kemarin, saya paksakan,” katanya.
Cauca yang masih belum menentu membuat transportasi mengalami kesulitan membawa barang. “Di Adonara tidak ada landasan untuk pesawat. Terpaksa barang diangkut dengan manual. Jadi bukan kami tidak mau. Tapi tidak bisa,” katanya.
Mengutip keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data per Rabu (07/04) jam 14.000, tercatat warga meninggal dunia 124 orang, sebanyak 74 orang hilang, 129 orang luka-luka, dan 4.465 orang terdampak. Kemudian, sebanyak 688 rumah rusak berat, 272 rusak sedang, dan 154 rusak ringan. Tercatat sebanyak 1.962 rumah terdampak, fasilitas umum sebanyak 87 unit, dan 24 fasilitas umum rusak berat.
Merespon instruksi Presiden Joko Widodo, Mensos telah bergerak cepat dengan hadir di sejumlah titik terdampak bencana di kedua provinsi. Senin pagi, Mensos mendarat di Bima, Provinsi NTB. Mensos menyapa, dan memberikan motivasi kepada penyintas bencana.
“Secara cepat melakukan evakuasi dan penanganan korban bencana serta penanganan dampak bencana. Pastikan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik, serta kebutuhan dasar para pengungsi,” kata Kepala Negara, Senin (5/4).
Mensos menyatakan, kehadirannya untuk melakukan respon cepat terhadap bencana di NTT dan NTB sebagaimana instruksi Presiden. “Saya hadir untuk memastikan ketersediaan logistik, dan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi,” kata Mensos saat mengecek kesiapan penanganan bencana di ke Posko Pengungsi, Desa Naru, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos didampingi Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, berkeliling lokasi dengan berjalan kaki menerjang banjir. Mensos menemui warga, dan menyerahkan kotak makanan untuk setiap warga yang ditemui. Warga tampak antusias menyambut kedatangan Mensos.
“Salam dari Bapak Presiden. Semoga bapak/ibu dan kita semua diberikan kesabaran. Kita sama-sama berdoa agar bencana segera bisa surut dan masyarakat bisa beraktifitas seperti sedia kala,” kata Mensos.
Kemudian pada Selasa (06/04), Mensos melanjutkan tugasnya menuju Nusa Tenggara Timur (NTT). Mendarat di Bandara Bandara Gewayantana Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, Mensos bersama Bupati Flores Timur bertolak menuju Pulau Adonara menumpang helikopter BNPB.
Tiba di lokasi, Mensos menuju ke Desa Waipukang (ibu kota Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata) dan bertatap muka dengan masyarakat dan aparat setempat. Bersama rombongan, Mensos menyusuri pemukiman warga yang rusak berat dilanda bencana.
Mensos juga mengecek jembatan darurat yang dibangun warga secara gotong royong antara warga di Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur. Hal itu dilakukan untuk mendukung proses evakuasi korban banjir bandang yang terkendala akibat jembatan utama putus.
Mensos juga memastikan kebutuhan mendasar masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Flotim dan Kabupaten Lembata, NTT, tercukupi. Untuk itu, dengan sepeda motor, Mensos menembus kawasan yang terisolir akibat bencana yakni di Desa Waimatan dan Desa Amakaka.
Baik di NTB maupun NTT, Mensos memastikan penyintas bencana tercukupi kebutuhan dasarnya. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringkan beban para penyintas bencana di NTB, Kemensos mengirimkan bantuan logistik, berupa permakanan, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi, serta peralatan sandang dengan total Rp1.254.302.685.
Adapun untuk penyintas bencana di NTT, Kemensos telah menyalurkan bantuan sebesar Rp2.704.056.695. Dengan perincian baantuan logistik tanggap darurat (buffer stock) sebesar Rp672.056.695; logistik tanggap darurat (belanja langsung) sebesar Rp672.000.000; santunan ahli waris untuk 83 Jiwa sebesar Rp1.245.000.000; dan santunan korban luka berat sebanyak 23 jiwa dengan nilai Rp115.000.000. (nck)
BIMA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk segera menangani banjir bandang, dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Merespon cepat arahan Presiden. Menteri Sosial Tri Rismaharini mendarat di lokasi bencana, hari ini.
Kehadiran Mensos Risma memenuhi arahan Presiden, agar pejabat terkait segera merespon bencana alam yang terjadi di NTT dan NTB. Kepada pimpian kementerian dan lembaga, Presiden menginstruksikan agar segera merespon cepat.
“Secara cepat melakukan evakuasi dan penanganan korban bencana serta penanganan dampak bencana. Pastikan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik, serta kebutuhan dasar para pengungsi,” kata Kepala Negara, Senin (5/4).
Mensos menyatakan, kehadirannya untuk melakukan respon cepat terhadap bencana di NTT dan NTB sebagaimana instruksi Presiden. “Sebagaimana arahan Bapak Presiden, saya hadir untuk memastikan ketersediaan logistik, dan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Memastikan bahwa mereka semua mendapat makanan,” kata Mensos di ke Posko Pengungsi, Desa Naru, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB (05/04).
Mendarat di Bandara Sultan Muhamad Salahuddin, pagi tadi, Mensos dan rombongan langsung menuju ke Posko Pengungsi di Desa Naru, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB. Mensos tampak berbincang dengan pengungsi. Didampingi Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), Mensos menghibur anak-anak dengan bernyanyi bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos didampingi Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, berkeliling lokasi dengan berjalan kaki menerjang banjir. Mensos menemui warga, dan menyerahkan kotak makanan untuk setiap warga yang ditemui. Warga tampak antusias menyambut kedatangan Mensos.
“Salam dari Bapak Presiden. Semoga bapak/ibu dan kita semua diberikan kesabaran. Kita sama-sama berdoa agar bencana segera bisa surut dan masyarakat bisa beraktifitas seperti sedia kala,” kata Mensos.
Dalam penjelasannya kepada media, Mensos menyatakan, dari bencana alam yang terjadi seperti di NTB, selayaknya semua pihak bijaksana. Sebab, bencana alam seperti banjir bandang, bisa jadi memang ada andil manusia yang mengeksploitasi alam.
“Ini kan akan banjir lalu dibarengi dengan permukaan air laut yang naik. Global warming menyebabkan suhu muka bumi terus meningkat. Ya seperti ini,” katanya. Untuk menyelesaikannya, Mensos menyatakan perlu kontribusi semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, dan juga masyarakat.
Terkait dengan bantuan perbaikan rumah masyarakat terdampak bencana, Mensos menyatakan Kemensos sudah mengambil langkah. Seperti warga yang meninggal sudah mendapat santunan. Lalu yang korban luka berat juga sudah mendapatkan bantuan.
Untuk perbaikan rumah warga yang rusak, Kemensps akan melihatnya lebih dulu. “Di Kementerian PU kan ada juga program itu. Kami lihat dulu. Sementara kan bencana terjadi di banyak lokasi. Saya sudah kontak media yang menghimpun dana masyarakat. Nanti mungkin bisa membantu,” katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringankan beban para penyintas korban bencana di NTB, Kemensos telah menyalurkan bantuan logistik, berupa permakanan, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi, perlengkapan kebutuhan penggungsian (telur ayam air mineral, pembalut wanita), serta peralatan sandang sebesar total Rp 1.114.702.685.